Dalam kitab Fathul Baari, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani Asy-Syafi'i Rahimahullah berkata:
إنَّ الإمام “ينعزل بالكفر إجماعًا، فيَجِب على كلِّ مسلمٍ القيامُ في
ذلك، فمَن قوي على ذلك فله الثَّواب، ومَن داهن فعليه الإثم، ومن عَجز
وجبَتْ عليه الهجرةُ من تلك الأرض
"
Sesungguhnya pemimpin dilengserkan karena kekufuran yang meraka lakukan
dengan kesepakatan ulama. wajib kaum muslimin untuk melengserkannya.
Siapa yang mampu melakukan itu, maka dia mendapat pahala. Dan siapa yang
basa-basi dengan mereka, maka dia mendapat dosa. Dan siapa yang tidak
mampu, wajib baginya untuk hijrah dari daerah itu.
(Fathul Bari, 13/123)
Kesimpulannya: untuk memgetahui seorang pemimpin itu kafir atau tidak, tentunya yang mengetahui adalah rakyatnya sendiri. Bukan rakyat negara lain. Demikian pula, untuk mengetahui seorang pemimpin itu kufur atau tidak, tidak sembarang orang berhak menjatuhkan vonis secara mu'ayyan. Tapi mesti ditanyakan kepada para Ulama'; tentunya Ulama Ahlus Sunnah, bukan Ulama Murji'ah.
✍ Maaher At-Thuwailibi_
(Fathul Bari, 13/123)
Kesimpulannya: untuk memgetahui seorang pemimpin itu kafir atau tidak, tentunya yang mengetahui adalah rakyatnya sendiri. Bukan rakyat negara lain. Demikian pula, untuk mengetahui seorang pemimpin itu kufur atau tidak, tidak sembarang orang berhak menjatuhkan vonis secara mu'ayyan. Tapi mesti ditanyakan kepada para Ulama'; tentunya Ulama Ahlus Sunnah, bukan Ulama Murji'ah.
✍ Maaher At-Thuwailibi_